Google search

Monday, April 11, 2011

ASPEK TEKNIS PENANGKARAN TOKEK UNTUK INDUSTRI

Oleh: Gagan H Wijaya
            Aspek teknis merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penangkaran. Suatu kegiatan penangkaran dapat berjalan dengan baik jika didukung dengan aspek teknis yang terstruktur dan terrencana dengan baik. Kegiatan penangkaran dapat saja gagal jika aspek teknisnya kurang tepat. Kegiatan seperti pembuatan kandang, penyediaan pakan, perawatan dan penanganan kesehatan juga merupakan aspek teknis di lapangan.

Penyediaan Kandang
1. Kondisi Kandang
Kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang. Atau bisa membuat sendiri kandang tokek dari bahan tripleks atau papan lunak. Tokek betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan pisah karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh (Paguyubantokeksurabaya, 2011).
Kandang bagi penangkaran tokek harus disesuaikan dengan sifat-sifat tokek itu sendiri baik dalam perilaku sosialnya atau perilaku makannya. Tokek memiliki sifat yang tidak suka tempat terbuka dan takut terhadap keberadaan manusia. Maka kandang harus dibuat tertutup dengan sedikit cahaya yang masuk ke kandang. Tokek juga relative tahan terhadap perubahan suhu panas atau dingin. Namun pada malam hari sebaiknya kandang diberi lampu agar kandang lebih hangat dan lampu tersebut dapat menarik kedatangan serangga-serangga yang akan menjadi makanan bagi tokek tersebut (Baskara, 2011). 
Bahan Kandang
Kandang sebaiknya terbuat dari kayu karena kayu memiliki sifat yang bebas dari karat dan labih kasar untuk memungkinkan tokek melekat di dinding kandang. Kayu juga lebih stabil dari perubahan panas atau dingin. Bahan kandang dari kayu juga menyediakan habitat tokek yang mirip dengan habitat alaminya. Selain itu, kandang juga diberi tempat persembunyian agar satwa tersebut dapat menghindar dari gangguan (Baskara, 2011). Bahan kandang dari kayu juga membantu adaptasi tokek yang dipindahkan dari alam menuju kandang. Tokek yang baru diperoleh dari alam biasanya akan melakukan adaptasi dengan kondisi kandang dan biasanya tidak mau makan selama 2 minggu. Namun bila kondisi kandang mirip dengan habitat alaminya, maka satwa tersebut akan lebih cepat beradaptasi dan kembali seperti keadaan semula. 
Letak Kandang
Peletakan kandang harus diperhatikan karena tokek mudah mengalami stress. Tokek yang mengalami stress akan kehilangan nafsu makan dan akan mati. Kandang sebaiknya tidak dipindah-pindah dan tokek sebaiknya tidak dipindahkan dari satu kandang ke kandang lainnya karena akan menimbulkan stress. Peletakan kandang sebaiknya di bawah pohon atau di luar ruangan tetapi diberi atap agar terhindar dari hujan. Hal tersebut dimaksudkan agar kondisi kandang mirip dengan habitatnya di alam. Untuk tujuan pembesaran, dalam satu kandang diletakkan satu ekor tokek. Namun untuk tujuan budidaya, dapat diletakkan dua tokek atau lebih dengan pakan yang cukup (Anonim, 2011).
Media/Substrat Kandang
Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah menggunakan pasir, terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm). Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. Jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan (Paguyubantokeksurabaya, 2011).
Suhu Kandang
Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mau makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang (Paguyubantokeksurabaya, 2011).
Tempat Berlindung
Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas (Paguyubantokeksurabaya, 2011).
Fasilitas Pergantian Kulit
Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform (Paguyubantokeksurabaya, 2011).
Tanaman
Semakin banyak tanaman, akan mendorong tokek perilaku alami. Hal-hal seperti batu dan kayu akan menciptakan ruang hidup alam serta memberinya tempat untuk memanjat dan olahraga. Hidup atau buatan tanaman dapat digunakan untuk menyediakan lebih banyak wilayah bersembunyi dan merasa lebih alami, tetapi mereka tidak diperlukan. Jika ingin menggunakan tanaman hidup, anda harus memilih dengan hati-hati - dengan meneliti tanaman. Beberapa tanaman dapat menjadi racun untuk reptil (Ndox, 2011).
Kebutuhan tokek dalam kandang mencakup tiga hal: memanjat, aktivitas, dan berjemur. Menyembunyikan wadah terdiri dari menyembunyikan kotak, tumpang tindih batu, pot tanah liat terbalik dan bagian kulit melengkung, dan tempat penampungan lain yang memasok tokek dengan tempat untuk tidur, dan menyembunyikan diri. Harus ada setidaknya dua daerah bersembunyi. Daerah berjemur dapat menjadi datar, halus batu atau kayu di bawah cahaya, dan harus ada setidaknya satu tempat per gecko. Ketika membuat area di atas, ada beberapa bahan yang harus dihindari yaitu menggunakan batu tajam atau kasar, karena dapat melukai kulit tokek.
Kebersihan
Menjaga habitat bersih adalah bagian penting mempertahankan habitat yang sehat. Tugas sehari-hari termasuk:
* Membuang limbah, puing, serangga mati, dan kulit mati.
* Mengangkat dan membersihkan objek yang memiliki kotoran.
* Membersihkan dan disinfeksi mangkuk air.
* Mengangkat dan mengganti wadah yg telah kotor (Ndox, 2011).
Tugas mingguan meliputi:
* Membersihkan dan disinfeksi kandang secara menyeluruh.
* Membersihkan dan disinfeksi interior dekorasi barang-barang seperti, makan dan pengairan.
* Mengganti wadah yg telah kotor.
Hindari menggunakan pembersih yang mengandung aroma pinus, karena ini beracun bagi tokek. Tokek aktif di malam hari, waktu terbaik untuk membersihkan kandang adalah pada senja atau saat pagi hari. Ini akan mencegah Anda dari mengganggu siklus tidur alami mereka dan menyebabkan tekanan yang tidak perlu (Ndox, 2011).
Tokek jantan secara alami sangat teritorial, sehingga hanya dapat ditempatkan satu jantan per kandang. Betina dapat teritorial juga, tetapi tidak seperti pada jantan. Beberapa betina dapat dicampur dengan satu jantan. Selalu mengawasi mereka tanda-tanda territoriality dan agresi, dan mendirikan habitat sedemikian rupa sehingga menyediakan beberapa kegiatan bersembunyi dan daerah. Karena beberapa tokek perumahan membutuhkan lebih banyak ruang.
 
Secara teknis kandang tokek dapat ditunjukkan dalam gambar berikut:
A. Lampu Dop atau Lampu ultraviolet atau lampu keramik pemanas
B. Tutup Bagian atas (dari kawat)
C. Thermometers (Pengukur suhu ruangan) dan hygrometer (Alat ukur Kelembaban)
D. Tanaman
E. Wadah tertutup(daun,dll) dengan satu lubang
F. Tempat untuk makanan tokek(air/ulat/dll)
G. Dasar kandang diberi daun kering atau potongan2 kertas atau rumput buatan
H. Tangki Pemanas jika diperlukan untuk menjaga suhu yang tepat
I.  Tempat persembunyian (setidaknya satu per ekor)

2.  Penyediaan Pakan dan Minuman
Minuman
Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x perminggu (Paguyubantokeksurabaya, 2011). Hindari wadah mangkuk karena dapat membatasi gerak tokek saat mengambil air minum atau menenggelamkan serangga yg anda berikan untuk makanan tokek (Ndox, 2011).
Makanan
Makanan yang disarankan untuk tokek adalah jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari (Paguyubantokeksurabaya, 2011). Namun untuk hasil yang maksimal, maka dapat digunakan susunan pakan yang lebih unik dan terbukti berhasil. Susunan pakan tersebut yaitu:
  1. Bubuk Vitamin untuk anak ayam campur secukupnya dengan air dan berikan pada tempat jangkrik cukup 1 tutup botol aqua. Vitamin tersebut diberikan untuk jangkrik sebagai makanan tokek.
  2. Akar dan daun Gingseng berikan pada tempat jangkrik sebagai pakan jangkrik.
  3. Jangkrik yang telah memakan minuman vitamin + Akar dan daun Gingseng langsung berikan pada tokek untuk menjadi pakannya. Manfaat : Tokek akan bertelur lebih cepat dengan jumlah lebih banyak (Ndox, 2011).
3.  Reproduksi Tokek
Satu ekor betina tokek dapat bertelur 1 hingga 2 kali dalam 1 minggu, dengan sekali bertelur 1 betina tokek menghasilkan 2-3 butir telur, tempat bertelur tokek biasanya digunakan lebih dari 1 ekor betina sehingga secara bergantian betina-betina tokek akan bertelur pada tempat yang sama (Ndox, 2011).
Cara Penjodohan Tokek
  1. Ciri-ciri tokek Jantan : terdapat 2 gundukan / tonjolan bagian tubuh dibagian bawah pangkal ekor, warna cerah, tubuh berbintik kasar dan timbul, wajah garang dan bintik kuning tidak dominan.
  2. Ciri-ciri tokek Betina : Tidak terdapat gundukan pada bagian bawah pangkal ekor, warna lebih dominan kuning, tubuh / bintik kulit terlihat rata / halus.
  3. Cara Penjodohan sangat mudah, masukkan tokek dengan berbagai warna dalam 1 kandang dimalam hari tokek akan memilih dengan sendirinya pasangan mereka.
  4. Ciri-ciri tokek yang sudah jodoh: jenguk disiang hari ketika dalam 1 bambu terdapat 2 tokek maka jangan diganggu, khusus tokek yang berada sendirian dalam 1 bambu kita ambil agar tidak mengganggu tokek yang telah jodoh.
  5. Tutup kandang tokek penjodohan menggunakan selambu warna gelap agar tidak terganggu sehingga tokek betina lebih cepat bertelur (Paguyubantokeksurabaya, 2011).


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Cara beternak tokek. http://www.tokekindonesia.co.cc/2010/03/cara-beternak-tokek.html. Diakses tanggal 4 Juni 2011
Baskara D. 2011. Cara Beternak Tokek. http://artikelindonesia.com/cara-beternak-tokek.html. Diakses tanggal 4 Juni 2011
Paguyuban tokek Surabaya. 2011. Tips Beternak Tokek. http://www. paguyubantokeksurabaya.com/forum/10-tip-dan-trik/2-tip-n-trik-ternak-tokek.html#2. Diakses tanggal 6 Juni 2011
Ndox. 2011. Cara membuat Kandang Tokek Sesuai Habitat. http://ndoxxx. blogspot.com/2009/12/cara-membuat-kandang-tokek-sesuai.html. Diakses tanggal 5 Juni 2011


No comments: