Google search

Sunday, January 8, 2012

PEMANFAATAN HUTAN KOTA

Gagan Hangga Wijaya
            Pemenuhan kebutuhan ekonomi merupakan topik penting dalam setiap pembangunan di kawasan perkotaan. Berbagai aspek seperti pembangunan jalan, jembatan, pasar, pendidikan, pusat pemerintahan dan lain-lain merupakan usaha untuk meningkatkan akses ekonomi dan perkembangannya. Kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat adalah kota yang memiliki infrastruktur lengkap dan kebijakan pemerintahan yang fleksibel. Wilayah perkotaan merupakan pusat-pusat permukiman yang berperan di dalam suatu wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa atau suatu bentuk ciri kehidupan kota (PP No 63 2002). Kota menjadi pusat perekonomian bagi suatu Negara karena di dalamnya terdapat berbagai transaksi dan administrasinya.

            Hutan kota selama ini dipandang hanya sebagai tempat perlindungan yang tidak memberikan manfaat ekonomi secara langsung bagi pemerintah atau masyarakat. Hutan kota hanya dibangun sebagai kawasan perlindungan atau kawasan taman rekreasi yang manfaatnya lebih kecil dibandingkan kawasan pasar atau hotel. Pandangan tersebut tentunya harus diubah untuk mempertahankan posisi penting hutan kota di kawasan perkotaan. Sementara hutan kota dapat memberi manfaat antaralain untuk pariwisata alam, rekreasi, olahraga, penelitian dan pengembangan, pendidikan, pelestarian plasma nutfah dan budidaya hasil non kayu (Darmawan 2011).
Ada pun manfaat yang bisa dirasakan dalam kehidupan masyarakat perkotaan dari pembangunan hutan kota (Kurnia 2011), antara lain :
1.  Manfaat estetis. Warna hijau dan aneka bentuk dedaunan serta bentuk susunan tajuk berpadu menjadi suatu pemandangan yang indah dan menyejukkan.
2.  Manfaat hidrologis. Struktur akar tanaman mampu menyerap kelebihan air apabila turun hujan sehingga tidak mengalir sia-sia melainkan dapat diserap tanah.
3.  Manfaat klimatologis. Iklim yang sehat dan normal penting untuk keselarasan hidup manusia. Efek rumah kaca akan dikurangi dengan banyaknya tanaman dalam suatu daerah. Bahkan adanya tanaman akan menambah kesejukan dan kenyamanan lingkungan.
4. Manfaat ekologis. Keserasian lingkungan bukan hanya baik untuk satwa, tanaman, atau manusia saja. Kehidupan makhluk di alam ini saling ketergantungan. Apabila salah satunya musnah maka kehidupan makhluk lainnya akan terganggu.
5. Manfaat protektif. Pohon dapat menjadi pelindung dari teriknya matahari, terpaan angin kencang dan peredam dari suara bising.
6.  Manfaat hygienis. Dengan adanya tanaman, bahaya polusi mampu dikurangi karena dedaunan tanaman mampu menyaring debu dan mengisap kotoran di udara. Bahkan tanaman mampu menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.
7.  Manfaat edukatif. Semakin langkanya pepohonan yang hidup di perkotaan membuat sebagian warganya tidak mengenalnya lagi. Karena langkanya pepohonan tersebut maka generasi manusia yang akan datang yang hidup dan dibesarkan di perkotaan seolah tidak mengenal lagi sosok tanaman yang pernah ada. Sehingga penanaman kembali pepohonan di perkotaan dapat bermanfaat sebagai laboratorium alam.
Pemanfaatan hutan kota dapat dilakukan sepanjang tujuan dan fungsi serta manfaat hutan kota tidak terganggu. Pemanfaatan hutan kota untuk tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dan perkotaan dapat dilakukan dengan mengembangkan budidaya hasil hutan non kayu, pengembangan pariwisata, menambah nilai jual suatu bahan property dan berbagai bentuk pemanfaatan lain.
Pengembangan budidaya hasil hutan nonkayu dapat dilakukan di kawasan hutan kota misalnya dengan budidaya tanaman hias, tanaman obat, satwa budidaya dan objek lainnya. Tanaman hias dapat dibudidayakan di lantai hutan kota atau di atas tajuk hutan kota untuk tanaman epifit dan liana. Budidaya tanaman hias memiliki potensi sangat besar mengingat berbagai tanaman hias memiliki nilai jual yang tinggi misalnya jenis anggrek, aglonema, anthurium, dan lain-lain. Budidaya tersebut tentunya tidak mengurangi fungsi utama hutan kota. Budidaya tanaman obat juga memiliki potensi yang besar. Beberapa tanaman obat memiliki nilai jual yang tinggi seperti pasak bumi, pule pandak, akar kuning dan lain-lain. Budidaya tanaman obat di lantai hutan kota menjadi potensi yang besar dan dapat meningkatkan perekonomian serta pengetahuan masyarakat akan tumbuhan obat. Pengembangan berbagai jenis satwa juga berpotensi mendatangkan manfaat ekonomi. Budidaya berbagai jenis burung yang memiliki nilai ekonomi tinggi dapat dilakukan di kawasan hutan kota dengan tidak mengganggu fungsi utamanya.
Pengembangan pariwisata merupakan potensi yang besar mengingat pariwisata merupakan kebutuhan setiap orang dari semua golongan. Pemandangan alam perkotaan yang indah dan tertata rapi akan menjadi objek wisata yang menarik. Kota yang hijau dan bersih akan nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan dan menjadi daya tarik tersendiri. Pariwisata yang berkembang pesat akan mendatangkan manfaat ekonomi serta mendorong kegiatan perekonomian di wilayah tersebut. Pembangunan pariwisata yang baik tidak mengganggu fungsi utama hutan kota akan tetapi akan dapat mendukung dan membantu pengelolaannya.
Di bidang property, hutan kota menjadi daya tarik konsumen untuk membeli bangunan. Bangunan perumahan atau perkantoran yang terletak di dekat kawasan hutan kota lebih diminati oleh pembeli karena memiliki hawa yang sejuk dan memiliki nilai keindahan tersendiri. Masyarakat lebih memilih rumah yang hijau dan dikelilingi taman. Berbagai kegiatan juga akan berjalan lancar dalam kondisi yang sejuk dan kondusif. Gedung perkantoran atau supermarket yang terletak di dekat hutan kota akan membangun iklim kondusif dalam setiap aktivitas perkantoran dan supermarket tersebut.
Pemanfaatan hutan kota sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian. Pandangan saat ini bahwa hutan kota tidak mendatangkan manfaat secara langsung merupakan pendapat yang salah. Hutan kota memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pengetahuan dan teknologi pemanfaatannya harus dikembangkan dan disebarluaskan agar pembangunan hutan kota tidak lagi menemui kendala. Ke depannya dilharapkan pembangunan hutan kota harus didasari motivasi yang tinggi untuk menjaga lingkungan kota disamping dapat dimanfaatkan untuk menjalankan perekonomian perkotaan.



DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. 28Juli 2011. Perlunya Cadangan Hutan Kota di Bangka Barat. Bangkapos: http://bangka.tribunnews.com/2011/07/28/perlunya-cadangan-hutan-kota-di-bangka-barat.
Kurnia IM. 2011. Pengembangan Hutan Kota. http://sylvaindonesia.tripod.com /artikel2.html
Peraturan Pemerintah RI. 2002. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota.  Presiden Republik Indonesia. Jakarta.

No comments: